Kepada Angin Kasturi
Seperti negeri kecil di jazirah
jauh. Aku menyambangimu
lalu mengabadikanmu dalam potret—
jalan-jalan setapak menyeberang sungai
panjang. Bebatuan cadas menyeruak
pada permukaan air deras
Wajahmu yang asing
mengingatkanku pada sejarah
silam. Di kedalamanmu aku melangkah
menapaki lekuk-lekuk misteri
Suaramu adalah gesekan
bambu yang menyembunyikan
kedalaman bahasa alam dan panoramanya
setiap waktu orang-orang bertamasya
mematahkan dahan-dahan. Membikin
jalan baru
Kubangun jalan batu
di tebing curam, lalu kugambar peta
menuju rumahmu
Seperti pengembara yang tersesat
dan hilang arah. Aku mendaki
dengan sepatu penuh lumpur. Lalu aku
beristirah di sebuah cerukan—
hingga gerimis melongsorkan tanah
mengubur jasadku yang lelah tertidur
di pelukmu.
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar