Selasa, 01 Oktober 2013

23 Pertanyaan

23 Pertanyaan


Sebuah bingkisan sampai ke alamat kostku sore tadi, bingkisan dari Si Pacar. Pacarku mengirim kado ulang tahun, sekaligus menyelipkan selembar kertas yang awalnya kukira ucapan selamat ulang tahun. Setelah kubaca, selembar kertas itu berisi pertanyaan-pertanyaan yang setelah kuhitung tepat berjumlah 23, usiaku hari ini. Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya cukup kujawab dalam hati, sebagai bahan refleksi. Tapi tak ada salahnya jika aku menulis ulang pertanyaan-pertanyaan itu sekaligus menjawabnya dengan singkat. Inilah pertanyaan-pertanyaan dari Si Pacar, sekaligus jawaban-jawabanku. Kuposting catatan ini untuk membagi kebahagiaan kepada kalian.

  • ·         Apa yang berubah di usia 23 tahun ini?
Secara fisik: berat badan naik 4 kilo, sudah gak gondrong lagi. Apa lagi ya? Hhhmmmm... mungkin lebih rapi, pindah kampus, lingkungan baru.

  • ·         Apa yang paling kamu cemaskan di usia 23 tahun ini?
Aku mulai pikun, sering lupa meletakkan dompet dan kunci motor, remote TV sering hilang padahal kostku gak luas-luas banget, HP sering ketinggalan. Mudah-mudahan bukan karena faktor usia.

  • ·         Harapan apa yang sudah tercapai dan belum tercapai di usia 23 tahun ini?
Yang sudah tercapai: novelku akhirnya selesai. Yang belum tercapai, menikah muda, dan banyak lagi yang lainnya.

  • ·         Apa yang ingin dicapai selama setahun ke depan?
Novelku diterbitkan, dan novel yang sekarang sedang kutulis bisa selesai. Oiya, kalau bisa tahun depan sudah lulus Magister. Semoga....

  • ·         Apa yang paling membuatmu bahagia selama setahun terakhir?
Yang membuatku bahagia, kurun waktu Oktober-Februari, aku sangat produktif, menyelesaikan novel dan banyak hal yang bisa kukerjakan. Wisuda sarjana, mengenalkan pacar ke orang tua, dan hal-hal lain yang memiliki kadar kebahagiaan masing-masing.

  • ·         Apa yang paling membuatmu tidak bahagia selama setahun terakhir?
Tidak bahagianya, antara Maret sampai Oktober ini aku baru nulis 4 puisi dan 1 cerpen. Resolusi tahun lalu hanya sedikit yang tercapai.

  • ·         Langkah besar apa yang kamu lakukan dalam kurun waktu setahun terakhir?
Mengenalkan pacar ke orang tua....

  • ·         Kebiasaan buruk apa yang ingin kamu tinggalkan?
Tidur lagi habis sholat subuh, berjam-jam duduk di depan komputer bukan untuk menulis, belum bisa melawan mood.

  • ·         Kamu paling tidak setia dengan apa/ siapa dan paling setia dengan apa/ siapa?
Paling tidak setia dengan parfum dan merk shampoo, paling setia dengan kamar kostku dan kamu....

  • ·         Ceritakan rutinitasmu selama setahun terakhir....
Bangun jam 4:30 untuk sholat subuh, kemudian tiduran sambil nyalain TV sampai ketiduran beneran, bangun lagi jam 8 atau jam 9 karena sudah gak kuliah lagi. Mandi, terus ke cafe bawa laptop. Sarapan, ngetik, dan mengerjakan editan di cafe sampai jam 1 siang. Balik ke kost, sholat, tidur siang, bangun jam 5 sore, mandi, sholat. Habis maghrib baca buku sampai capek, makan malam, telpon pacar, cuci muka-wudhu, sholat, matikan lampu kamar, nyalain TV sampai ketiduran. Begitu terus setiap hari selama sekitar setahun sampai akhirnya diterima kuliah lagi.

  • ·         Ceritakan potongan kisah masa kecilmu....
Kakek buyutku (kakeknya ibu) melarang keras aku main ke laut, padahal ketika kecil rumahku hanya berjarak tak sampai 100 meter dari laut. Beliau punya firasat, aku akan mati di laut. Firasat itu semakin kuat ketika ibuku hanyut saat mencuci karpet di sungai, untungnya ibuku selamat. Sejak kejadian itu, buyutku setiap pagi pergi ke pantai hanya untuk mengambil pasir pantai dan memindahkannya ke halaman rumah kami. Kalau aku merengek ingin main di laut, buyutku menyuruhku main di halaman rumah saja, toh pasirnya sama. Mungkin itu juga yang jadi alasan sampai sekarang aku tidak bisa berenang. Mungkin aku satu-satunya anak pesisir (Madura) yang tidak bisa berenang. Tapi setelah pindah ke rumah yang agak jauh dari pantai, aku justru bisa bebas main ke pantai, hampir setiap hari ke pantai, tapi saat itu tetap tidak berani mandi di laut karena ingat firasat buyutku. Dan banyak lagi kenangan masa kecil yang menjadi “lahan kreatif” dan inspirasi tulisan-tulisanku.

  • ·         Episode hidup bagian manakah yang ingin kamu ulangi?
Tentu saja masa kecilku.

  • ·         Episode hidup bagian manakah yang kamu sesali?
Hmmmmm.... kayaknya tidak ada. Aku cukup bahagia dengan semua yang aku alami 23 tahun ini.

  • ·         Jika kamu terlahir kembali, kamu ingin jadi apa/ siapa?
Aku cukup bahagia terlahir sebagai aku yang sekarang. Tapi aku punya bayangan tentang hidup yang ideal di masa depan.

  • ·         Impian masa kecil apa yang sudah kamu lupakan dan tidak ingin lagi diwujudkan?
Jadi rockstar atawa anak band, mungkin impian setiap anak laki-laki di usianya ketika menginjak remaja.

  • ·         Impian masa kecil apa yang masih kamu ingat dan ingin terwujud?
Banyak. Salah satunya, jadi novelis.

  • ·         Ceritakan sedikit rencana hidupmu ke depan....
Membuat perpustakaan di tempat tinggalku nanti.

  • ·         Masa depan seperti apa yang kamu bayangkan?
Menghabiskan masa tua di tepi pantai atau desa kecil di kaki gunung ditemani istri dan rutin dijenguk anak-cucu. Aku tak memiliki bayangan masa depan lain selain langsung melompat ke bagian itu.

  • ·         Keajaiban apa yang kamu alami selama 23 tahun ini?
Bersyukur masih diberi kesempatan hidup setelah mengalami empat peristiwa yang sangat dekat dengan kematian.  Pertama, pernah divonis mati seorang dokter ketika aku masih kecil; Kedua, tenggelam ketika mandi di Tirta Wisata-Jombang untungnya kembali sadar setelah ditolong orang dan pingsan entah berapa lama; Ketiga, selamat dari sambaran petir yang merenggut nyawa dua teman baikku; Keempat, selamat dari kecelakaan.

  • ·         Apa yang membuat kamu tertarik dengan dunia menulis dan dunia sastra?
Mungkin dipengaruhi nenekku (dari ibu). Beliau adalah pencerita ulung, beliau sering bercerita atau mendongeng tentang hal-hal yang membuatku takjub. Seringkali aku tertidur ketika nenekku mendongeng, dan esoknya, aku meminta ibuku melanjutkan cerita nenek semalam, tapi ibuku tak pernah tahu kisah yang diceritakan nenek. Ketika dewasa, aku menyadari kisah-kisah yang pernah diceritakan nenekku tak pernah tercatat dalam khazanah kesusasteraan manapun, kisah-kisah itu mungkin murni khayalan dan karangan beliau. Awalnya aku hanya menulis ulang kisah-kisah dari nenekku, kemudian lambat laun aku mulai terbiasa membangun dunia dalam kepalaku sendiri. Nenekku membuatku mencintai dongeng dan cerita, dongeng dan cerita mengantarku mengenali dunia sastra. Aku mulai mencoba menulis cerpen ketika berumur 14 tahun, tapi baru mencoba menulis puisi waktu umur 18 tahun.

  • ·         Buku apa yang sangat ingin kamu baca?
Kalau ada, sekuelnya Gadis Pantai –Pramoedya (Mustahil terwujud karena manuskripnya sudah dibakar tentara).

  • ·         Buku tentang apa yang sangat ingin kamu tulis?
Novel semiautobiografinya nenekku, dan cerita-cerita tentang (orang-orang) kampung halaman.

  • ·         Pertanyaan terakhir, kapan kamu akan menikah, eh, kita akan menikah?
Nanti kita diskusikan lagi :). [ ]

Tidak ada komentar: